18 Maret 2012

Manusia dan Kebudayaan

2.1 Manusia

Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang daribanyak segi. Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikelatom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia).manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sarna laindan mempakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika). manusia merupakan mahluk biologisyang yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi). Dalam ilrnu-ilrnu sosial,manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), danlain sebagainya

2.2 Hakekat Manusia
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidakabadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh,tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal,jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalamikehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan surnberkehidupan.

b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempuma, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaarmya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi olehpenciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Denganakal (ratio) manusia mampu menciptakan ilrnu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baikdan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendakmenciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya
Daya rasa (perasaan) dalam diri manusiaitu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia

c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati danbudayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologiatau faal. biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dansebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi - segi :kemasayarakatan. kekerabatan. psikologi sosial, kesenian. ekonomi. perkakas, bahasa, dan sebagainya.

d.Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai 'kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandangmanusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat denganlingkungarmya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan ttmduk pada hukum alamiah pula. Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupanestetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan danmengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis,manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk  keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayatipertemuarmya dengan Tuhan.

2.3 Kepribadian Bangsa Timur
Francis L.K Hsu. sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dalamdirinya keahlian di dalam ilmu antropologi. ilmu psikologi, ilmu lilsafat dan kesusastraancina klasik. Karya tulisnya berjudul Psychological Honteostatis Cina Klasik. Majalah AmericanAnthropologist, jilid 73 tahun 1971, halaman 23-24.

Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia itu, hanya sebagai subyek yangerkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatukonsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk sosial budaya itu mengandung delapandaerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran ituberada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dan' bahan pikiran dangagasan yang telah terdesak ke dalam. sehingga tidak disadari lagi oleh individu yangbersangkutan.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan ( unexpressed conscious ) . Lingkaranitu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yangbersangkutan, tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakankepada siapapun juga dalam lingkungannya.

Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan ( expressed Conscious ). Lingkaran inidi dalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran, gagasan-gagasan. danperasaan-perasaan yang dapat dinyatakan secara terbuka oleh si individu kepada sesamanya.yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya. Simpati. kemarahan. kebencian.rasa puas, rasa senang, kegembiraan, rasa terimakasih, konsep-konsep tentang tata cara hidupsehari-hari, pengetahuan yang dipahami juga oleh umum, adat istiadat sehari-hari.peraturan-peraturan, sopan santun, dan sebagainya yang dikenal semua orang, menjadi bahan aktivitas berpikir dan pencetusan emosi manusia dari waktu ke waktu.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. mengandung konsepsi tentang orang-orang. binatang-binatang, atau benda-bnda yang oleh si individu diajak bergaul secara mesra dankarib. yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung dan tempat mencurahkan isi hati apabilaia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar oleh kesedihan dan oleh masalah-niasalahhidup yang menyulitkan.

Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna. tidak lagi ditandai oleh sikap sayangdan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang, binatang atau benda-bendaitu bagi dirinya. Bagi seorang murid, guru berada didaerah lingkungan 2 dari alam pikirarmya:bagi seorang pedagang. para pembelinya ada di situ; bagi seorang tukang cukur.langganannyalah berada di situ dan sebagainya.

Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alamjiwa manusia tentang manusia. benda-benda, alat-alat. pengetahuan dan adat yang ada dalamkebudayaan dan masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruhlangsung terhadap kehidupan sehari-hari.

Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dananggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak dalam lingkungan nomorl. hanya bedanya terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan tentang orang dan halyang terletak di luar masyarakat dan negara Indonesia, dan ditanggapi oleh individubersangkutan dengan sikap masa bodoh.

Menunrt Francis L.K.Hsu, mahluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalamhidup manusia. Daerah isi jiwa tambahan terhadap lingkaran-lingkaran 7,6,5 dan 4 yangmenggambarkan kepribadian manusia tadi adalah daerah lingkaran 3. hubungan yangberdasarkan cinta dan kemesraan dan juga rasa untuk bisa berbakti secara penuh dan mutlak,merupakan suatu kebutuhan fundamental dalam hidup manusia.

2.4 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa Sansekerta berasal dan' kata budhayahyang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yangberarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatuyang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atautempat tinggalnya; atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkandan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungarmya Budaya dapat pula diartikan sebagaihimpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkansecara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing, jilid I, 1989; hal 68).

2.5 Unsur-unsur kebudayaan
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories ofCulturemengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universaLyaitu :

l. Sistem Religi (sistem kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memilikikecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapatkekuatan lain yang maha besar.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnyalemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusiabekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3. Sistem pengetahuan. Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperolehdari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusiamengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada oranglain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas.

4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi. Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupanmanusia secara umum terus nieningkat.

5. Sistem Teknologi dan Peralatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu denganerat,manusia dapat membuat dan mempergtmakan alat.

6. Bahasa. Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia padamulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempumakan dalambentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi bentuk bahasa tulisan.

7. Kesenian. Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapatmencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.
Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umummengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama,kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah(spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.

2.6 Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia : Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat padakepala-kepala manusia yang menganutnya. atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiranwarga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

2. Kompleks aktivitas : Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati ataudiobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri daiiaktivitas-aktivitasmanusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain daridetik ke detik, dari han' ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentuyang berdasarkan adat tata kelakuan.

3. Wujud sebagai benda : Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari' berbagai penggunaan peralatansebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebutmenghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
Ketiga wujud dari kebudayaan tadi. dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisahsatu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepadatindakan-tindakan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide , maupun tindakandalam karya manusia. menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya. kebudayaanfisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin laina makin menjauhkan manusiadari lingkungan alamialmya sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya. bahkanjuga cara berpikirnya.

2.7 Orientasi Nilai Budaya
Menurut C.Kluckhohn dalamkaryanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaandi dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusi, yaitu :
1.Hakekat hidup manusia ( MH ), Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang berusahauntuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggaphidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup".

2. Hakekat karya manusia ( MK ), Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwakarya bertujuan untuk hidup. karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karyamerupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

3. Hakekat waktu manusia ( WM ),  Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementinganorientasi masa larnpau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yangakan datang.

4. Hakekat alarn manusia ( MA ), Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ataumemanfaatkan alam semaksimal mungkin. ada pula kebudayaan yang beranggapanmanusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.

5. Hakekat hubungan manusia ( MN ), Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secarahorizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi kekuatan sendiri ).

2.8 Perubahan Kebudayaan
Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dan' luar masyarakat tersebut.

2. Jika pandangan hidup dan rrilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukanoleh rrilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keselunrhan pranata yang ada.maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu olehberbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agarna yang berlaku.

3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.

4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.

5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas. dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaarmya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

 Terjadinya gerak / perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh beberapa hal :
Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakatyang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakatdan kebudayaan lain. cenderung untuk berubah lebih cepat.

Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanyadifusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru. khususnya teknologi dan inovasi.

Perubahan sosial adalah segala penibahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya rriali-nilai,sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Perubahan kebudayaan ialah pembahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimilikibersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-nomia yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan.juga teknologi, selera. rasa keindahan (kesenian), dan bahasa
.
2.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya menrpakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya.
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
l. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatukenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikianmasyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentukperilaku manusia.

3. lntemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnyabahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup denganbaik. sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

Daftar Pustaka : Widyo Nugroho dan Achmad Muchji .1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Gunadarma

0 comments:

Posting Komentar