K
ata desain grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 dari sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins. Desain grafis perkembang pesat seiring dengen perkembangan sejarah peradaban manusia. Pada tahun 1447 , Johannes Gutenberg menemukan teknologi mesin cetak, penemuan revolusioner ini digunakan untuk memproduksi buku secara massal dan low cost. Johannes Gutenberg menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan yang menyerupai desain Rhinland yang digunakan untuk menghasilkan anggur. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku.

            Pada tahun 1450 Guttenberg bersama Johannes Fust dan Peter Schoffer telah berhasil mencetak “Latin Bible” atau “Gutterberg Bible”,”Marian Bible” atau “42 line Bible”, yang berhasil diselesaikan pada tahun 1456. Temuan ini telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk Hiasan buku, pada saat itu juga telah berkembang corak huruf atau tipografi.

            Pada tahun 1978 Aloys Senefelder telah menemukan teknik mencetak Litografi. Teknik ini berbeda dengan mesin cetak Guterberg, teknik Litografi menggunakan cetak datar yang memanfaatkan tolak antara air dengan minyak. Teknik ini memungkinkan melakukan penggambaran secara lebih leluasa dan juga memungkinkan untuk melakukan pemisahan warna, sehingga pada masa ini sangat berkembang seni poster sehingga disebut dengan “The Golden Age of The Poster”.

            Selanjutnya desain grafis mengalami perkembangan yang pesat setelah ditemukannya tulisan dan mesin cetak. Kerajaan Romawi telah membawa peradaban baru seperti perdaban barat yang diaptasikan dengan kesenian, agama, serta alphabet latin yang dibawa dari Yunani. Pada saat ini mesin cetak dan computer adalah dua alat yang telah mempercepat perkembangan seni desain grafis hingga diterapkan dalam periklanan, perfilman dan lain-lain. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Referensi : Here and Here